MATARAM, NTB – Isu penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggota geng motor di wilayah Turide, Kecamatan Sandubaya, menjadi perhatian publik setelah ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, polisi menyatakan belum ada bukti yang cukup untuk memastikan keterlibatan geng motor dalam insiden tersebut.
Kapolresta Mataram Kombes Pol. Dr. Ariefaldi Warganegara, S.H., S.I.K., M.M., CPHR., CBA., CHRM., saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan penganiayaan yang diterima Polsek Sandubaya. Berdasarkan hasil visum, korban mengalami beberapa luka lecet, namun penyelidikan sementara menunjukkan luka tersebut mirip dengan bekas jatuh.
Kronologi Versi Korban
Menurut laporan korban, insiden terjadi saat ia melintas di kawasan Turide. Korban mengaku merasa diintai oleh sekelompok remaja yang tergabung dalam klub motor. Karena panik, korban berusaha kabur dan mengaku ditendang oleh salah satu anggota klub motor, yang menyebabkan dirinya terjatuh.
Namun, Kapolresta menjelaskan bahwa keterangan korban masih memerlukan bukti pendukung untuk memastikan kebenaran tuduhan penganiayaan tersebut. “Hingga saat ini, belum ada cukup bukti bahwa luka-luka korban disebabkan oleh penganiayaan. Namun, penyelidikan akan terus kami dalami hingga tuntas, ” ujarnya.
Peningkatan Pengamanan di Lokasi
Untuk menjaga keamanan di sekitar lokasi kejadian, Polsek Sandubaya bersama Polresta Mataram telah meningkatkan patroli melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) setiap malam, mulai pukul 00:00 hingga 04:00 pagi.
“Kami berkomitmen untuk menjamin rasa aman masyarakat di wilayah tersebut. Tim patroli sudah kami siapkan untuk berjaga setiap malam, ” tambah Kapolresta.
Imbauan untuk Masyarakat
Polisi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu yang beredar di media sosial. Warga juga diminta untuk melaporkan segala potensi gangguan keamanan ke pos polisi terdekat atau melalui jalur aduan resmi Polresta Mataram.
“Kami akan terus berupaya menjaga ketertiban dan menindaklanjuti laporan masyarakat dengan serius. Kerja sama antara warga dan pihak kepolisian sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif, ” tutupnya.
“Sekali lagi saya ucapkan keterlibatan Geng motor dalam peristiwa itu belum cukup bukti. Kami sedang mendalami, akan tetapi memang benar malam kejadian tersebut anak-anak yang diduga akan balap liar / balap lari ada di lokasi tersebut, namun saat petugas datang anak-anak tersebut sudah tidak ada, “tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, polisi berharap dapat meredam keresahan masyarakat dan memastikan kebenaran terkait insiden yang terjadi.(Adb)